Logo Kari Kecingkul by Pribumi Advertising
Dengan memiliki kesadaran sejarah yang baik, seseorang akan senantiasa berupaya mengukir sejarah kehidupannya dengan sebaik-baiknya.
Nama Kari Kecingkul adalah ide dari Mas Opik Kalisat, muncul begitu saja di kediaman Mas Bajil saat moi-tamoian pada 3 Juni 2014, malam hari. Jauh-jauh hari sebelumnya, kawan-kawan Kalisat yang belajar sejarah bersama-sama, mereka bergerak tanpa nama.
Kata Mas Opik, kosakata ini hanya ada di Jember Wilayah Utara, dimulai dari Arjasa tepatnya Desa Biting. Ia adalah perpaduan antara Bahasa Madura dan Bahasa Using. Di Bahasa Using sendiri, dikenal istilah Kari Gedigau. Artinya kira-kira begini, "Kok sampai sebegitunya?"
Lalu apa artinya Kari Kecingkul? Kecingkul sendiri sering diartikan 'Keneng Cengkol' atau kena sikut. Meskipun dalam arti yang sebenarnya, ia sama seperti kari gedigau Using, hanya mengalami pergeseran kata.
Tentu tujuan dibentuknya komunitas ini bukan untuk cengkol-cengkolan alias sikut-sikutan, melainkan agar kita bisa belajar sejarah --dan belajar apapun-- sambil bergembira.
Mari belajar sejarah bersama-sama, mari mencatat cerita rakyat.
Kata Pram, "Tak mungkin kita dapat mencintai negeri dan bangsa ini, jika kita sama sekali tak mengenal sejarahnya."
Salam Kari Kecingkul!
Catatan
Sekretariat Komunitas Kari Kecingkul bertempat di kediaman Mas Ivan Bajil, JL. Kartini No. 39 Desa Ajung, Kalisat - Jember.
Cp. 081358906438
Tidak ada komentar:
Posting Komentar