Oleh RZ Hakim
Jember wilayah Utara selalu punya cara-cara indah untuk merayakan HUT RI, tidak terkecuali Kecamatan Kalisat. Pada 30 Agustus yang lalu, ia merayakan Hari Kemerdekaan dengan menggelar karnaval umum. Ini semacam etalase kreasi milik rakyat. Semua bisa mengambil peran, entah sebagai penyemarak karnaval entah sebagai penonton.
Foto oleh Lukman, 30 Agustus 2014
Tidak mau ketinggalan, siswa-siswi SMAN 1 Kalisat turut memeriahkan karnaval umum tersebut. Saya kira, mereka tampil optimal. Produk karnaval yang ditampilkan bukan hanya dari ekstra kurikuler PMR dan KIR, Paskibra, artistik dan teater, ekstra kurikuler tari, serta ekstra kurikuler PRAMUKA saja. Mereka juga menghadirkan devile badut, sesuatu yang bisa dibilang marak di Kalisat.
Ketika ada barisan pakaian adat Nusantara, publik menyambutnya dengan antusias. Kreasi mereka sungguh mencuri perhatian. Pada spanduk yang mereka rentangkan, ada tertulis kalimat, "Aku cinta warisan budayaku."
Keren.
Penampilan SMAN 1 Kalisat
Siswa-siswi yang tak berperan sebagai talent, mereka tampak sibuk mengatur jalannya lalu lintas. Terutama kawan-kawan dari Praja Muda Karana. Namun tetap saja, di penghujung senja, macet tak bisa dihindarkan.
Pihak SMAN 1 Kalisat sepertinya antusias dengan seremonial seperti ini. Sebelumnya, saat ada event JFC pada 24 Agustus 2014, mereka menyediakan dana 10 juta untuk lima siswinya yang berpartisipasi di acara tersebut. Masing-masing talent mendapat dana 2 juta rupiah.
Atraksi rakyat dari can-macanan kadduk hingga musik patrol hadir di sini. Sayang saya terlambat untuk melihat arak-arakan ogo-ogo atau ta' buta'an yang sengaja dipersiapkan oleh komunitas Kari Kecingkul, khusus untuk memeriahkan karnaval umum di Kalisat.
Can-macanan kadduk di Kalisat
Untuk can-macanan kadduk, pada malam harinya mereka kembali beratraksi di acara Jaranan yang digelar di dekat Koramil Kalisat.
Ada juga gaya 'oli tap-tapan' khas pesta rakyat. Mereka tampil dengan corak dominan warna hitam.
Tidak ketinggalan atraksi pencak silat. Menjadi menarik ketika salah satu talent pencak mengenakan pakaian Gatot Kaca lengkap dengan sayap di punggungnya.
Kari Kecingkul
Di atas adalah foto keluarga Kari Kecingkul. Mereka juga turut berperan aktif menyemarakkan Karnaval Umum, baik sebagai desainer kostum, talent, maupun sebagai penonton.
Ohya, hampir lupa. Anda ingat atraksi sembur api? Atraksi ini ada di karnaval umum Kalisat. Selain atraksi sembur api, ada kawan-kawan pencinta fitnes. Ada pula seorang putri yang naik kereta kencana. Kereta itu ditarik oleh kuda warna coklat muda. Sedangkan juru kemudi kuda, ia menggunakan pakaian adat Madura.
Bagaimana dengan sampah? Kiranya sampah yang dihasilkan even karnaval bukan monopoli JFC. Di sini juga saya temui banyak sampah.
Budaya-budaya Nusantara tampil memikat, berpadu dengan budaya pop yang hadir melesak hingga ke sudut-sudut kota. Selain kreasi seni dari rakyat dan dari para pelajar Kalisat, karnaval hari ini masih tentang sayap dan bulu-bulu unggas.
Tambahan
Selain Kecamatan Kalisat, Kecamatan lain juga menggelar even yang kurang lebih sama. Untuk Kalisat, puncak acara adalah GERTAK --Gerak Jalan Tradisional Kalisat-- yang akan digelar pada 6 September 2014. Menurut Edi Topan Santoso, Ketua panitia GERTAK, acara akan dibuat lebih kolosal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar