Oleh RZ Hakim
Malam ini saya mengantarkan istri nonton Festclusive Music Concert di Lapangan Hitam Scaba Jember. Dia ingin sekali melihat perform tipe-X, sebuah band ska yang berdiri sejak 1995. Sebenarnya di rumah sedang ada Mas Bajil. Kami terpaksa meninggalkan Mas Bajil di rumah sebab ia sedang tidak ingin bergabung untuk turut nonton. Sementara, istri saya merengek. Katanya, atas nama kenangan.
Sesampainya di scaba, parkiran penuh. Oleh salah seorang petugas TNI AD, kami dianjurkan parkir di seberang. Syaratnya, menunjukkan STNK dan membayar uang sejumlah 2000 rupiah.
Memasuki areal panggung, ada satu syarat lagi khusus pria. Sabuk harus dilepaskan dan tidak boleh dibawa. Palang! Saya memakai celana pendek dan harus diberi ikat pinggang biar tidak melorot. Alhasil, selama nonton tipe-X menyanyikan sebelas lagu, saya sering membetulkan celana yang melorot.
Kabar baiknya, di lokasi konser kami berjumpa dengan Febri, Lukman, Nyek, Agil, Niko, dan beberapa teman lagi. Mereka memang janjian dari Kalisat untuk nonton konser bersama-sama. Saat berjalan mendekati panggung, saya dapat rejeki. Nemu selembar uang 20.000 rupiah. Lumayan, bisa buat ngopi Agil dan teman-teman Kalisat.
Seusai tipe-X bernyanyi, saya dan istri segera pulang. Kawan-kawan yang lain tetap di lapangan scaba untuk menonton band pamungkas, d'Masiv.
Sesampainya di rumah, saya segera membuka laptop lalu online. Lewat jejaring sosial twitter, saya ceritakan kejadian ini pada Tresno vokalis tipe-x. Dia membalasnya begini, "Ahaha Maaf mas, itu emang aturan dari panitia, salam hormat buat istrinya."
Di Facebook, Agil berkomentar begini. "Bukan punya sampean saja yang lorge, tapi celanaku juga melorot." Haha, depadeh tompes!
Kapok nonton konser kalau masih ada acara setor sabuk!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar