Pameran Foto Kalisat Tempo Dulu, 16 & 17 Januari 2016. Dokumentasi oleh Gilang Anggriawan
Teman-teman yang baik, usai sudah acara yang kita gelar bersama-sama; Pameran Foto Kalisat tempo Dulu. Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, ia terlaksana tanpa ada sistem kepanitiaan, melainkan diwujudkan secara partisipatif. Misalnya, jika ada yang merasa mampu urus masalah parkir, maka ia berinisiatif (lalu mengajukan dirinya sendiri) untuk pegang bidang itu. Begitu juga dengan bidang-bidang lain; konsumsi, sound sistem, urus masalah daftar hadir, dokumentasi, penerima tamu, dll.
Perihal dokumentasi dan pemberitaan, telah disepakati di awal bahwa kita akan memproduksi berita sendiri. Maka dari itu kita tidak sediakan Press Release. Kecuali jika ada yang tertarik dan berinisiatif untuk meliput acara kita, maka dipersilahkan.
Mengenai undangan, tak sedikit usulan yang bilang jika sebaiknya kita mengundang MUSPIKA Kalisat. Terima kasih atas usulannya. Namun sedari awal, Pameran Foto ini dicita-citakan untuk semua kalangan dari segala umur, dengan model undangan terbuka. Tutur tinular alias dari mulut ke mulut. Barangkali di lain waktu kita bisa mewujudkan usulan tersebut, di acara yang sama atau yang lain.
Adapun mengenai lokasi acara, mengapa harus di Kedai Doeloe? Pertama, Kedai Doeloe dekat dengan stasiun Kalisat dan lokasi-lokasi arsitektur bersejarah --yang masih ada-- di Kalisat. Kedua, jika acaranya di kedai, ia akan menjadi bagian acara Kedai Doeloe. Tak perlu kita ribet memikirkan perizinan, asal ada estimasi waktu yang jelas. Misal, tak lebih dari 22.30 malam.
KINI MASALAH DANA
Mulanya urusan dana untuk acara 'Pameran Foto Kalisat Tempo Dulu' hendak dipikul bersama-sama. Kita mau adopsi sistem jimpitan, alias urunan. Sifatnya tidak memaksa. Jika uang Anda adanya seribu rupiah, ya itu yang disumbangkan. Jika mau menyumbangkan yang lain selain uang, sangat dipersilahkan, apapun itu.
Namun ternyata acara kita ini mendapatkan respon yang hangat, baik di dunia nyata maupun maya. Alhasil, ada banyak tangan-tangan yang membantu kita. Syukurlah.
Mula-mula, seorang teman bernama Edwindy menyisihkan sedikit rezekinya untuk 'support' acara kita. Seratus ribu rupiah. Kemudian dari keluarga Om Liang (Njoo Studio). Mereka memberi kita banyak hal; foto-foto, nasi kotak, kue, dll, serta amplop berisi seratus ribu rupiah. Lalu dari seorang teman di tamasya band, namanya Mas Bebeh, dua ratus ribu rupiah.
Rekan baik saya, seorang sejarawan bernama Dukut Imam Widodo (penulis buku Djember Tempo Doeloe, dll) juga mendengar rencana acara ini dari Facebook. Ia sengaja transfer uang via rekening Zuhana sebesar lima ratus ribu rupiah.
Total sejumlah 900.000,-
Karena sudah ada sumber daya uang, kita tentu tak jadi urunan. Uang itulah yang kita gunakan untuk biaya konsumsi, sound system, dll (catatan rinci ada pada kami). Total menghabiskan dana sejumlah 798.500 rupiah.
Kini uang kolektif tersebut tersisa 101.500 rupiah.
Saya pribadi telah meminta pendapat beberapa rekan-rekan Kalisat secara langsung, bagaimana sebaiknya menggunakan sisa uang tersebut hingga menjadi nol rupiah. Lalu disepakati, kita akan bikin acara kecil (diskusi santai) di Kedai Doeloe. Uang tersebut digunakan sebagai penunjang acara. Tanggal masih belum diketahui.
Semoga di acara tersebut, dapat kita rembug juga mengenai usulan-usulan yang bertebaran selama acara pameran foto berlangsung. Di antaranya tentang pembuatan buku kecil berisi foto-foto Kalisat Tempo Dulu, untuk teman-teman Kalisat yang kemarin tidak sempat menghadiri acara. Juga usulan, bagaimana jika acara tersebut dilaksanakan secara rutin menjadi acara tahunan.
Teman-teman, diperbincangkannya masalah 'uang' di sini bukan berarti mengecilkan sumbangan-sumbangan lain yang tak berupa uang. Tentu kami sangat berterima kasih atas segala sumbangsih untuk mewujudkan acara secara bersama-sama. Namun masalah uang memang agak ribet. Saya juga takut. Maka sebaiknya dikomunikasikan secara terbuka agar bisa dirembug bersama. Begitu.
Terima kasih untuk semuanya. Mator Sakalangkong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar