Kamis, 15 Oktober 2015

Para Keturunan Bujuk Genduk

Kamis, 15 Oktober 2015
PENYEBARAN KETURUNAN BUJUK/BUYUT GENDUK DENGAN KETIGA ISTRINYA

I. Istri pertama, Nyi Genduk, dengan gelar Mungsing Sari. Ia kelahiran Sumenep, dinikahi oleh Raden Bakat Joyo Manguk alias Bujuk Genduk ketika ia berdagang hingga ke tanah Sumenep.

Keturunannya menyebar ke daerah:

1. Sukokerto
2. Jelbuk
3. Maesan
4. Kraksan
5. Paiton
6. Besuki

II. Istri kedua bernama Nyi Gluduk, dari Pamekasan tulen, dinikahi oleh Bujuk Genduk ketika ia melarikan diri dari penjajah VOC, dari Sumenep dan hengkang/pindah ke daerah Pamekasan. Di sini Bujuk Genduk berjumpa dengan Nyi Gluduk yang kelak diberinya gelar Lembu Petteng.

Keturunan Bujuk Genduk dan Nyi Gluduk menyebar ke daerah:

1. Jember
2. Mayang
3. Sidomukti
4. Sempolan
5. Kalibaru
6. Banyuwangi

III. Istri ketiga Bujuk Genduk bernama Buyut Ripa. Ia adalah perempuan kelahiran Besuki. Dinikahi oleh Bujuk Genduk ketika ia berdagang dan bermukim di wilayah Besuki-Panarukan. Selain berdagang, Bujuk Genduk juga mensiarkan agama Islam. Melalui ikatan pernikahan, semakin memudahkannya untuk melakukan dakwah di tengah-tengah masyarakat yang ketika itu disinyalir masih memeluk agama Hindu. Sama seperti dua istri Bujuk Genduk sebelumnya, Nyi Ripa juga memiliki gelar pemberian suaminya, yaitu Singo Mendung.

Keturunan Bujuk Genduk dan Singo Mendung menyebar ke daerah:

1. Kalisat
2. Gumuksari
3. Pringgondani
4. Randuagung
5. Bondowoso
6. Sukowono.

Perlu diketahui bahwa keturunan Buyut Genduk alias Raden Bakat dari ketiga istrinya inilah sampai tujuh turunan dilarang memakan ikan mungsing. Memang kalau kita pikirkan segala sesuatu bila Tuhan menghendaki maka terjadilah seperti halnya kisah ini (penulis: Hery Soekinem).

PUTRA-PUTRA BUYUT GENDUK DENGAN ISTRI KETIGA/BUYUT RIPA:

1. Mbah Saryo
2. Mbah Asban
3. Mbah Raiti
4. Mbah Darmi
5. Mbah Jina
6. Mbah Slina
7. Mbah Muna
8. Mbah Jenab
9. Mbah Kasmo
10. Mbah Kacung
11. Mbah Nila
12. Mbah Hamila.

Keterangan:

BUYUT GENDUK dengan ketiga istrinya masing-masing menurunkan 12 orang anak:

1. Dengan istri pertama: 12 orang putra
2. Dengan istri kedua: 12 orang putra
3. Dengan istri ketiga: 12 orang putra.

Buyut Genduk dengan istri ketiganya memiliki anak pertama bernama SARYO atau dikenal juga dengan nama Nurdin. Ia --Saryo/Nurdin-- memiliki keturunan sebagai berikut:

1. Nurdin
2. Aliba
3. Pasah
4. Abdurrahin
5.Abdul Wahab alias Maryam.

Anak ketiga Mbah Saryo yang bernama PASAH memiliki dua istri, Muti'ah dan Muntamah.

KETURUNAN PASAH DAN MUTI'AH:

1. Minati
2. Soedarmi
3. Sudarso.

MINATI menikah dengan Abusidin, dikaruniai enam buah hati:

a. Soeroso
b. Soetopo
c. Rustam Affandi (menikah dengan Rochilla)
d. Sunarifin (menikah dengan Supinah)
e. Suryati
f. Kunayah (menikah dengan Samsuri).

SOEDARMI menikah dengan Soedarmo, dikaruniai tiga buah hati:

a. S. Koesnadi (menikah dengan Soertiningsih)
b. Soedaryo (menikah dengan Soeratminah)
c. Astutik.

SUDARSO, putra ketiga Pasah dan Muti'ah, tanpa keterangan.

KETURUNAN PASAH DAN MUNTAMAH, ISTRI KEDUA:

1. Suratmi
2. Soemakya
3. Soekina
4. Sukinem
5. Soekandar
6. Abdul Karim
7. Siama
8. Soeryani
9. Soekiman
10. Soemirah
11. Rufiati.

Keterangan:

1. SURATMI menikah dengan H. Mashuri, dikaruniai sepuluh buah hati:

a. H. Abdurrahman, menikah dengan Badriyah
b. Hj. Halimatus Sa'diyah (Nurwati), menikah dengan H. Hadiso
c. Nurtinah, menikah dengan H. Abd. Wahid
d. Nurwasih, menikah dengan Koesni Kuswandono
e. H. Imam Suharjo, menikah dengan Siti Hamidah
f. Sukarsono, menikah dengan Sri Ida Ningsih
g. Sujoko, menikah dengan Khoiriyah Lilfi
h. Jakfar Ashari
i. Nurhayani, menikah dengan Sukirman
j. Nurhayati, menikah dengan Hery Soeprajitno.

2. SOEMAKYA menikah dengan Atmowijono, dikaruniai empat buah hati:

a. Sukemi, menikah dengan Kariyanto
b. Sasmita, menikah dengan Yusup
c. Kusnadi, menikah dengan Wasiah
d. H. Siswanto, menikah dengan Hj. Siti Nur Aisyah

3. SOEKINA menikah dengan Djamaludin, dikaruniai seorang buah hati:

a. Soedartin, menikah dengan Toekijo

4. SOEKINEM menikah dengan Djamaludin, dikaruniai empat bua hati:

a. Bambang Sumadi
b. Endang Wahyuniningsih, menikah dengan Suja'i
c. Heri Kusyanto, menikah dengan Nanik Purwaningsih
d. M. Siswandi AJM, menikah dengan Lilis Tri Indriatmi.

5. SOEKANDAR, tanpa keterangan.

6. ABDUL KARIM, tanpa keterangan.

7. SIAMA, tanpa keterangan.

8. Soeryani, memiliki buah hati bernama Untung Bejo Kasianto (yang menikah dengan Mita)

9. SOEKIMAN menikah dengan Susyati, dikaruniai seorang buah hati:

a. Slamet Sholihin, menikah dengan Nanik Widowati

10. SOEMIRAH menikah dengan Wahyoedi, dikaruniai tujuh buah hati:

a. Kutut Soebiyantoro, menikah dengan Aruminingsih
b. Tutik Wahyuningtias Lestari, menikah dengan Sumarno
c. Metri Wahyuningsih, menikah dengan Sumarno
d. Bambang Irawan, menikah dengan Ernawati
e. Slamet Hariadi, menikah dengan Ririn Pramilu Karyawati
f. Teguh Santoso, menikah dengan Ety Prastiwi
g. Indah Wahyu Winarni

11. RUFIATI menikah dengan Soeminto, dikaruniai dua buah hati:

a. Eko Suprihatin
b. Wiwik Sukoatim


*Disalin dari buku "Legenda: Asal-usul Tanah Kalisat" yang ditulis oleh Hery Soekinem

1 komentar:

  1. "Ketika saya masih kecil, tetangga saya ada yang bernama Mbah Soedarso. Orang bilang, ia adalah keturunan Mbah Genduk. Rumah Mbah Darso ada di sebelah timur rumah saya, yaitu di desa Kalisat kecamatan Kalisat, JL. Pattimura, sebelah timur Taman Makam Pahlawan Kalisat. Mbah Darso dikenal sebagai sesepuh desa, sekaligus tuan tanah. Setahu saya, tanah di sekitar makam pahlawan adalah milik Mbah Darso, tanahnya lebar dan memanjang, luas sekali."

    Itu adalah penuturan Erpan Riyanto, warga desa Kalisat kelahiran tahun 1982. Dituturkan kepada saya malam ini, 15 Oktober 2015.

    "Kebiasaan Mbah Darso yang paling saya ingat adalah rokoknya, dia suka sekali dengan rokok cerutu. Orangnya tinggi besar, suka berpakaian rapi, rambutnya klimis," lanjut Erpan.

    "Sejauh pengetahuan saya, beliau tidak punya keturunan. Dia adopsi anak dari kerabat istrinya. Cucu kesayangan beliau bernama Robi Hidayat, saya mengenalnya."

    Masih menurut Erpan, Mbah Darso orangnya disiplin. Dia pernah bikin surau di desa Kalisat, timur taman makam pahlawan. Suaru itu kini telah menjadi masjid, namanya Al Amaliah.

    BalasHapus

Sudut Kalisat © 2014