Selasa, 21 Juli 2015

Stasiun Sempolan

Selasa, 21 Juli 2015

Stasiun Sempolan. Dokumentasi pada 21 Juli 2015

Tadi sore kami berjalan-jalan ke stasiun Sempolan. Ia adalah sebuah stasiun kecil kelas III, dengan ketinggian +469 MDPL, memiliki dua jalur dengan jalur dua sebagai sepur lurus, dan berada di Daerah Operasi IX Jember.

Waktu sudah menunjukkan pukul empat sore saat kami tiba di sana. Sepi. Hanya ada seorang penjaga muda berseragam pegawai PT. KAI yang ditemani oleh tiga pemuda setempat yang berpakaian santai. Kami tidak bercakap-cakap, hanya saling melempar senyum ramah saja.

Tepat di seberang stasiun Sempolan (kami masuk lewat dalam, seperti tampak dalam foto) terdapat hamparan tanah yang ditutupi oleh jaring besar. Kata warga setempat, itu adalah tempat pembibitan kopi milik CV. Lazer.


Pembibitan Kopi di dekat stasiun Sempolan

Di sini masyarakatnya memang banyak yang menjadi peladang. Beberapa dari mereka menanam kopi. Di sini juga ada pembenihan pinus, tepatnya di KBS Sempolan, masuk wilayah RPH Sumberjati BKPH Sempolan KPH Jember Divisi Regional II Jawa Timur.

Tidak seperti stasiun di dekatnya yaitu stasiun Garahan yang legendaris karena kuliner pecelnya, stasiun Sempolan terbilang sepi. Jika tidak ada perbaikan, barangkali ia mudah dilupakan.

Stasiun lain yang juga terbilang tidak jauh dari stasiun Sempolan adalah stasiun Mrawan, sebuah stasiun kereta api paling timur di Kabupaten Jember. Posisinya ada di desa Sidomulyo kecamatan Silo. Stasiun ini diapit oleh Terowongan Mrawan sepanjang 690 meter dan Terowongan Garahan sepanjang 113 meter. Nama Mrawan diambil dari sungai yang melintas dekat stasiun ini.

Kondisi jalur antara stasiun Kalisat-stasiun Sempolan adalah R54; dengan batas kecepatan atau taspat 30 sampai dengan 70 km/jam.

Berita buruk untuk stasiun Sempolan, sebab sejak 1 Juni 2014, tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi persilangan antarkereta api. Namun tentu nasibnya jauh lebih baik dibanding stasiun Ajung di kecamatan Kalisat kabupaten Jember yang kini rata dengan tanah.

Jika menengok sejarah, pada tahun 1903 garis simpangan Kalisat-Banyuwangi sudah selesai pembikinannya. Kiranya pembikinan stasiun Sempolan juga dimulai di waktu itu, di pemula Abad ke-20 Masehi. Bagaimana nasib stasiun ini di kemudian hari? Semoga akan ada peningkatan pemanfaatan, sebab bagaimanapun semakin hari masyarakat semakin butuh transportasi publik yang nyaman lagi terjangkau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sudut Kalisat © 2014