Bundaran Kalisat. Foto oleh Heru Pribumi, 6 April 2015
Foto Bundaran Kalisat di atas dijepret tadi pagi oleh Heru Pribumi dari arah Pegadaian. Bundaran ini mengalami perbaikan sejak 29 Maret 2015 lalu. Mungkin, agar tidak terlihat suram. Pohon-pohonnya dipapras hingga menyisakan batang besarnya saja, tak menyisakan dedaunan.
Pada saat itu masih ada baliho-baliho kampanye Pilbup, diantaranya baliho kampanye milik Sugiarto alias Pak Gik, dan baliho kampanye atas nama dr Hj Faida MMR, seorang Direktur Rumah Sakit Bina Sehat Jember. Di Jember memang lagi musim baliho calon Bupati sejak akhir 2014 lalu, meskipun Pilkada serentak 2015 baru digelar pada Desember mendatang.
Jika melihat posisi strategis dan tata kota Kalisat, oleh penyelenggara kecamatan, Bundaran Kalisat memang dimanfaatkan untuk mencari pendapatan di sisi pemasangan baliho. Macam-macam ukuran baliho yang disewakan, mulai dari ukuran 4 m x 6m, 4m x 8m, hingga ukuran 5m x 10m.
Fanggi, salah satu pemuda Kalisat yang mencintai bidang seni, ia memiliki hasrat yang lain tentang keberadaan Bundaran Kalisat. Dia bilang, "Coba ada sesuatu yang menarik perhatian di tengah-tengah bundaran itu ya, pasti keren." Barangkali, sesuatu yang menarik perhatian yang ia maksud adalah hal-hal seperti seni instalasi, hasil karya pemuda sekitar.
Banyak yang mengira jika Bundaran Kalisat adalah sebuah alun-alun. Dulu ketika Kalisat masih berwajah arsitektur Belanda di era 1860an hingga 1940an, letak alun-alun Kalisat ada di sisi Barat nol kilometer, tepatnya di dekat Polsek Kalisat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar