Kampung Lima dan 70 Tahun Indonesia Merdeka
Sekitar pukul delapan malam, satu persatu pemuda desa Kampung Lima mulai berkumpul. Setelah semua berkumpul, rapat dimulai.
Jumlah pemuda-pemudi yang hadir total 35 orang. Mulanya mereka merumuskan siapa sebaiknya yang bersedia dan memiliki kesempatan untuk menjadi Ketua Panitia untuk menyambut HUT RI ke-70 ini. Ada tiga kandidat; Agil, Febri, dan Edo. Kemudian dilakukan voting dan disepakati untuk tahun ini Edo menjabat sebagai ketua panitia, dengan perolehan suara 21. Sedangkan Agil dan Febri, yang sama-sama memperoleh 7 suara, mereka berdua menjadi wakil ketua panitia.
Setelah itu dibentuklah seksi-seksi. Rima S. Purnamasari ditunjuk sebagai bendahara, dan ia sama sekali tidak keberatan. Setelah Rima, ada nama-nama lain yang mengisi bidang perlengkapan, humas, pencarian dana, konsumsi, dan seksi acara.
Untuk lomba-lomba, akan dimulai pada tanggal 14 Agustus 2015. Ada sebelas lomba yang disepakati, diantaranya; Lomba makan kerupuk, gigit koin, sepakbola joget, rias tanpa cermin (untuk Ibu-ibu), tinju guling, balap kelereng, pukul kendi/plastik.
Sebelum acara usai, Pak RW berinisiatif memberikan usul tentang iuran kolektif untuk pengeluaran panitia nanti. Jadi, dari 35 teman yang hadir disarankan menulis nominal uang yang akan disumbangkan (untuk internal panitia) meskipun tidak dibayar hari itu juga. Istilahnya, Akad.
"Hasil dari Akad ini nanti hanya untuk keperluan panitia, sedangkan untuk biaya lomba hingga pementasan, itu akan dipikirkan bersama, dengan humas dan pencari dana sebagai ujung tombaknya," ujar Pak Safrawi.
Meskipun masih di angan-angan, uang Akad yang telah tertulis itu total berjumlah 900.000 rupiah.
Pada pukul sepuluh malam, acara disudahi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar