Sabtu, 29 Agustus 2015

Larung Sesaji di desa Sukosari Jember

Sabtu, 29 Agustus 2015

Dokumentasi Kari Kecingkul, 29 Agustus 2015

LARUNG SESAJI terbukti bukan hanya dimiliki oleh warga tepi laut, sungai besar, atau di lereng gunung saja. Di Jember, tepatnya di desa Sukosari kecamatan Sukowono, hari ini sedang menyelenggarakan tradisi larung sesaji.

"Beginilah tradisi tahunan di desa kami," ujar Taufik DS, sekretaris di desa tersebut. Menurut Opik, panggilan akrab untuk Taufik DS, tujuan diselenggarakannya larung sesaji ini selain rasa syukur karena negeri kita sudah merdeka, juga sebagai tolak bala.


Penonton Larung di Tepian Sungai

"Kita berdoa untuk keselamatan warga di desa Sukosari khususnya, juga warga Jember semua, serta tentu saja untuk Indonesia dan masyarakat dunia, dimanapun mereka berada."

Menurut Agus, salah seorang warga Sukosari, larung sesaji tahun ini lebih ramai dibanding tahun lalu. Meskipun hari ini ada acara JFC dan Wonderful Archipelago Carnival Indonesia, namun masyarakat Sukowono dan sekitarnya lebih memilih untuk menikmati acara di desanya.

"Ya kalau ingin lihat JFC, berangkat saja tidak apa-apa. Kami suka kok dengan JFC. Seperti kemarin, kan di Jember wilayah kota sedang ada JFC Artwear Carnival, tapi masyarakat banyak yang nonton kadisah (karnaval desa), salah satunya adalah karnaval umum di desa Sumber Jeruk, Kalisat."

Masih menurut sumber yang sama --Agus, hari ini juga sedang digelar acara tahunan di kecamatan Sukowono, namanya SUTRA, Sukowono Tradisional.

"Orang-orang di desa tentu saja ingin nonton hiburan JFC. Tapi ya itu, jauh. Moda transportasi di Jember kan sulit. Kalau kami membawa motor, bingung parkirnya. Ya sudah kita tonton yang ada saja. Lagipula hiburan di SUTRA sama saja kok, ada sayap-sayapnya juga, malah di sini lebih beragam. Jika kami ingin nonton JFC, kami bisa melihatnya di televisi."


Dokumentasi Kari Kecingkul, 29 Agustus 2015

Larung sesaji di desa Sukosari tak hanya diramaikan dengan arak-arakan tumpeng, doa bersama di tepi sungai manis, melainkan juga dengan kesenian tradisional seperti 'can-macanan kadduk' serta karnaval adik-adik kecil. Diantara mereka ada yang bergaya peri bersayap, layaknya Jember Fashion Carnaval.

Kiranya, akan baik jika acara besar dan acara-acara kecil yang berserakan di sudut-sudut Jember saling mendukung, saling mengisi, dan saling menguatkan.

Salam saya, RZ Hakim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sudut Kalisat © 2014