Jumat, 23 Januari 2015

Ko'ong Bunter

Jumat, 23 Januari 2015
Istilah KO'ONG BUNTER ini saya jumpai di Jember wilayah Utara, tepatnya di desa Ajung kecamatan Kalisat. Ko'ong Bunter adalah gambaran untuk seseorang yang sudah tidak memiliki siapa-siapa. Tak ada orang tua, tak ada saudara kandung. Jadi, orang-orang di Madura hingga di wilayah tapalkuda memiliki istilah sendiri untuk menggambarkan seseorang yang hidup sebatang kara.

Ana’ se ta’ andi’ taretan ban a dhina mate oreng towana enyamae ko'ong bunter.
Hasil wawancara dengan Ibu Sulasmini pada Jumat sore, 23 Januari 2015

Kamis, 22 Januari 2015

Dimanakah dusun Tanah Kembang

Kamis, 22 Januari 2015
Oleh: RZ Hakim

Teman-teman Kari Kecingkul di Kalisat, mungkin ada di antara Anda yang bisa membantu Bunda Joyce Köhler. Ia dulu memiliki masa kecil di jember hingga beranjak besar. Tahun 1968 Bunda Joyce pindah ke kota lain. Seperti yang ia tuliskan di sebuah komentar di jejaring sosial facebook.

"Aku tidak lahir di Jember tapi masa kecil dan remaja ada di Jember. Tahun1949 s/d 1959 tinggal di JL. Kamar Bola/JL. Bondowoso. Kini menjadi JL. PB Sudirman 56, depan Rumah Sakit DKT. Lalu antara tahun 1959 s/d 1968 aku tinggal di JL. Raung, di JL. Irian Nomor 3 di depan Rumah Sakit Jember klinik. Jadi dari TK sampai UNED di Jember."

Ayahanda Bunda Joyce Köhler bernama Freddy Rudi Paul Köhler, lahir sekitar tahun 1914. Meninggal dunia di Jember tahun 1959. Kata Bunda Joyce Köhler, antara tahun 1983-1984, makam Ayahnya dipindahkan ke Bogor.


Makam Freddy Rudi Paul Köhler. Foto dari Facebook Bunda Joyce Köhler

Freddy Rudi Paul Köhler mengabdikan hidupnya di Jember sebagai pendidik hingga akhir hayat.

Teman-teman, ini yang ditanyakan oleh Bunda Joyce.

Dimanakah dusun Tanah Kembang

Mungkin masih ada yang ingat ..... Saya pernah main ke Antirogo daerah Arjasa/Kalisat mungkin???? Ada kayak kubangan gitu, yang dalam tapi bisa kita lari diatasnya. Anak-anak kecil sering main bola. Tapi goyang karena bawahnya air. Seekor sapi masih dapat berdiri di situ nggak tenggelam. Kalau masih ada kan keren he he he.

Ya rawa-rawa....... Wis tuo lali jenenge he hehe.

Membaca beberapa komentar jawaban, kiranya dusun yang dimaksud berada di Antirogo, Jember.


Sewaktu kecil saya sering diajak blusukan ke kampung Antirogo, orangnya ramah-ramah dan kalau lebaran kue kering kampungnya yang saya suka, he he he. Dasar anak-anak...

Dulu jalannya masih bisa dilalui sepeda/motor, masih perkampungan.... Mungkin sekarang udah rumah-rumah bagus-bagus.
Sudut Kalisat © 2014