Sabtu, 17 Desember 2016

Kaos Kalisat Tempo Doeloe 2

Sabtu, 17 Desember 2016

Kaos Kalisat Tempo Doeloe 2 Warna Hitam

KAOS KALISAT TEMPO DOELOE

Teman-teman yang baik, sebelum acara KTD 2 dimulai, kami juga menyediakan kesempatan bagi Anda, barangkali tertarik pesan kaos dengan cara pre order alias bayar di muka. Ia bisa dipesan sejak hari ini hingga maksimal pemesanan tanggal 1 Januari 2017, dan kaos sudah bisa diambil di Kedai Doeloe Kalisat pada 6 Januari 2017. Kaos berbahan cotton combed 30S. Harga 70.000 rupiah. Bila Anda ada di luar kota, bisa kami atur pengirimannya, tentu disertai ongkir.

Khusus untuk kaos pre order, kami sediakan kaos warna hitam, dengan sablon warna putih. Warna-warna gelap tidak tersedia di sablon on the spot, hanya agar mempermudah proses sablon di hari H Kalisat Tempo Doeloe, 7-8 Januari 2017.

Pemesanan bisa melalui kolom komentar ini, dan atau menghubungi Pije Kedai di nomor wasap 081332990572. Bisa pula melalui IG Kedai Doeloe kalisat di sini: https://www.instagram.com/kedai_doeloe_kalisat/

Dari penjualan kaos pre order --70.000-- akan disisihkan untuk kas Sudut Kalisat sebesar 15.000 rupiah.


Sediakan kaos warna putih atau cerah untuk Sablon on the Spot

Bagi kita yang tinggal di Kalisat, agar lebih ekonomis, kita bisa menunggu 'sablon on the spot.' Anda hanya harus membawa kaos oblong berwarna terang --selain warna hitam-- dan membayar biaya sablon sebesar 10.000 rupiah.

Terima kasih.

Rabu, 14 Desember 2016

Tentang Ilustrasi Kalisat Tempo Doeloe 2 dan Komentar dari Bapak Sholeh Masyhoedi

Rabu, 14 Desember 2016

Ilustrasi Kalisat tempo Doeloe 2

Ketika kami mengunggah ilustrasi Kalisat Tempo Doeloe 2 di Fanpage Facebook Sudut Kalisat yang bisa dibaca oleh khalayak umum, ada komentar santun dari pengguna Facebook bernama Sholeh Masyhoedi. Ia menuliskan komentar seperti ini.

"Logone koyok acara kebaktian wae.... Adakah yang lebih elok."

Di waktu yang sama, hanya berjarak lima menit, admin Sudut Kalisat menjawab begini.

"Mohon maaf apabila ditafsirkan seperti itu. Tentu pesan yang ingin kami sampaikan hanyalah tentang pentingnya membaca sejarah. Sekali lagi mohon maaf apabila tidak bisa membahagiakan semua pihak. Terima kasih."

Melihat situasi bangsa dan tanah air di akhir-akhir ini, kami merasa perlu menulis ulang perihal logo/ilustrasi tersebut di media blog. Semoga dengan pengawetan ini --melalui catatan-- ada hikmah yang bisa dipetik oleh kita semua.

Ilustrasi tersebut kami unggah di Fanpage Facebook Sudut Kalisat pada 11 Desember 2016 tepat pukul 08.00 pagi --terjadwal-- dengan keterangan sebagai berikut.

ILUSTRASI Kalisat Tempo Doeloe 2, desainer oleh Dedi Supmerah. Dikerjakan di Kalisat, selesai pada 10 Desember 2016. Adapun jadwal acara Kalisat Tempo Doeloe 2 adalah sebagai berikut.

Bertempat di Kedai Doeloe, seberang stasiun Kalisat. Digelar selama dua hari, 7 dan 8 Januari 2017, masing-masing sejak pukul empat sore hingga pukul sepuluh malam. Selain mempersembahkan foto-foto Kalisat Tempo Doeloe --milik warga-- yang bertemakan pendidikan, ditambah juga beberapa foto lain-lain, serta tema permainan tempo dulu, ia juga akan mempersembahkan 'lukis on the spot' dan 'sablon on the spot.' Acara pengiring adalah hiburan ringan, musik dll.

Terima kasih.

Di kolom komentar tak hanya ada komentar dari Bapak Sholeh Masyhoedi, ada pula dari sahabat yang lain. Namun untuk lebih fokusnya, akan kami catat kembali tanya jawab antara Bapak Sholeh Masyhoedi beserta admin, setelah percakapan pertama, seperti yang telah kami tuliskan di atas.

Sholeh Masyhoedi: "Bisakah diceritakan maksud gambar secara rinci mas..."

Sudut Kalisat: "Anda bisa langsung berhubungan dengan desainernya, akan lebih baik Mas. Silakan berkomunikasi dengan Dedi Supmerah bila ingin detailnya, terima kasih."

Sholeh Masyhoedi: "Tolong bila berkenan mas Dedi Supmerah menjelaskan hal ini, atas budi baiknya diucapkan terima kasih..."

Sudut Kalisat: "Terima kasih kembali."

Sholeh Masyhoedi: "Sebagai masukan tolong diklik tentang logo sekolah2 tertentu seindonesia logonya identik dengan dengan logo ini, cuma ada sedikit modif..."

Zuhana Anibuddin Zuhro: "Halo Mas Sholeh Masyhoedi, salam kenal. Memangnya acara kebaktian itu seperti apa Mas? Bila dihubungkan dengan agama, mungkin gara-gara tangannya yang telentang itukah? Kebetulan proses finishing desain itu dikerjakan di rumah kontrakan kami di Kalisat. Mula-mula dengan menggambar manual, lalu di-scan dan kemudian diotak-atik lagi menggunakan corel. Saat itu ada saya, suami saya, beberapa teman, rekan dari MAPALA UNMUH (kebetulan memang lagi banyak tamu), mas Dedi sendiri selaku desainer, serta Mbak Pinut keponakannya Cak Nun. Waktu itu seingat saya, pembuatan logo ini disesuaikan dengan tema, sejarah untuk masa depan. Tangan telentang diartikan sebagai keterbukaan terhadap ilmu pengetahuan, untuk mengetahui sejarah daerah kita sendiri. Sedangkan karakter tokoh dimiripkan dengan pohon, untuk meletakkan kembali arti dari sejarah, yang bermula dari kata sajaratun, artinya pohon. Saya tuliskan yang saya tahu saja, tidak ada maksud tertentu selain tema. Kalau menurut saya pribadi sih, logo ini mirip kartu remi ☺ Terima kasih Mas Sholeh Masyhoedi atas apresiasinya.

Sholeh Masyhoedi: "Salam kenal juga mbak Zuhana Anibuddin Zuhro, terimakasih penjelasannya. Semoga acaranya sukses."

Dedi Supmerah: "Salam kenal Bapak Sholeh Masyhoedi, terimakasih atas apresiasinya. Langsung saja akan saya jelaskan dari awal tentang logo Kalisat Tempo Doeloe 2 --Saya lebih suka menyebutnya illustrasi--. Ide awal KTD 2 tentang pendidikan tempo dulu di Kalisat, maka terbersit ide untuk membuat seorang wanita dengan buku yang terbuka, menginterprestasikan tema "Sejarah Untuk Masa Depan." Tentang karakter perempuan membentangkan tangan adalah interprestasi saya tentang "Mother Earth," personifikasi umum alam yang fokus pada aspek-aspek pemberian kehidupan dan memelihara alam dengan mewujudkannya dalam bentuk ‘Ibu,’ sehingga terciptalah illustrasi tokoh wanita yang menyerupai sebuah pohon --Kata Mbak Zuhana Anibuddin Zuhro, tokoh dimiripkan dengan pohon, untuk meletakkan kembali arti dari sejarah yang bermula dari kata sajaratun, artinya pohon--. Untuk style saya banyak terpengaruh Art Nouveau/Arthaven. Ia adalah aliran seni rupa modern yang identik dengan karakter tumbuhan yang berliuk-liuk marak di Eropa sekitar tahun 1819, di Eropa dan Amerika sampai awal Perang Dunia pertama. Sekian penjelasan singkat dari saya tentang desain ilustrasi Kalisat Tempo Doeloe 2 yang saya buat. Terima Kasih sebanyak bintang di langit atas apresiasi yang bapak berikan."

NB: saya selipkan foto sketsa awal.


Sketsa Awal Ilustrasi Kalisat Tempo Doeloe 2

Sholeh Masyhoedi: "Salam kenal juga mas Dedi Supmerah, tanpa penjelasan dari njenengan akan timbul inteptretasi yang beda dari setiap orang, terima kasih penjelasannya. Selamat dan sukses untuk kegiatannya."

Penutup

Jadi teman-teman, seperti itulah hasil percakapan antara kami dengan Bapak Sholeh Masyhoedi. Tidak ada komentar yang melebar yang melebihi dari itu. Semua baik-baik saja. Kami justru senang dan berterima kasih atas komentar dari Bapak Sholeh Masyhoedi.

Terima kasih. Doakan acara kecil 'Kalisat Tempo Doeloe 2' ini barokah dan dapat memberi manfaat meskipun mungkin hanya sedikit. Salam kami di Kalisat.

Jumat, 09 Desember 2016

Lukis on the Spot

Jumat, 09 Desember 2016

Lukis on the Spot

Teman-teman, di Kalisat Tempo Doeloe 2 nanti direncanakan akan ada dua pelukis muda Kalisat, Dae Donald dan Fanggi. Di hari pertama mereka akan melukis, masing-masing menghadapi satu kanvas. Di hari kedua, kanvas itu akan digabungkan dan Anda bisa menikmatinya dan atau berfoto ria. Jadi, kita semua akan disuguhi seni lukis sejak dari proses pembuatannya hingga selesai. Adapun pelukis lain yang hendak bergabung di 'lukis on the spot' tersebut adalah Edwindy.

Pra acara KTD 2 akan diselenggarakan juga Workshop Seni Cukil, sebagai tutor adalah Dedi Supmerah. Info selanjutnya menyusul. Terima kasih.

Kamis, 08 Desember 2016

Mengingat Kembali Pameran Foto Kalisat Tempo Dulu

Kamis, 08 Desember 2016

Di sore pertama yang mendung, 16 Januari 2016, Kedai Doeloe Kalisat masih tampak sepi. Lengang. Mat dan Bajil kecil, dua tulang punggung kedai waktu itu, mereka tampak santai di balik meja bar yang tertutup oleh kulit kayu kering. Foto-foto telah tertata rapi, barang-barang jadul pun telah terhias manis, hasil karya Fanggi, Lukman, dan beberapa rekan Kalisat yang membantu mereka. Mengenai pencahayaan, telah diurus oleh Apex dan Ucok kecil.

Pengunjung pertama datang. Mbak Nina beserta rombongan. Berikutnya, teman-teman muda mulai berdatangan.


Tampak dalam foto, Mbak Nina yang ada di tengah

Di sore yang mendung itu pula, kami menghadirkan Bapak Effendi, penulis dan pencipta lagu yang menghabiskan masa tuanya di Kalisat. Ia sendiri lahir di Sumenep dan baru pindah ke Kalisat pada 1942, ketika masih berusia enam tahun. Bersama Bapak Effendi, kami bikin diskusi renyah seputar wajah Kalisat di masa lalu.

Di sela diskusi, ada Ibu-ibu sepuh datang sambil membawa selembar foto. Ia bilang, "Nak, ini foto mendiang suami saya, tolong diikutkan di pameran." Kami menerimanya dengan riang, lalu mencatatnya agar mudah proses pengembaliannya nanti.

Sebelumnya, Bu Warto datang. Di luar pagar ia melambaikan tangan dan memanggil salah satu dari kami. Bu warto membawa sesuatu.

"Saya ada pesawat telepon lama yang sudah tak terpakai. Ini sisa dulu, ketika suami saya masih menjabat Kepala Stasiun Kalisat. Silakan diambil, diikutkan di acara, dan nanti dirawat baik-baik."

Selepas maghrib, lampu-lampu mulai dinyalakan. Ruang mini untuk 'live music' juga telah ditata kembali. Juga, telah disediakan stan khusus untuk 'sablon on the spot.' Siapa saja boleh menyablon dengan desain bertuliskan 'Kalisat Tempo Dulu' hanya dengan syarat membawa kaos sendiri dan membayar seharga lima ribu rupiah.


Sablon on the Spot

Semakin malam, motor semakin banyak berjajar. Ucok besar melaksanakan tugasnya dengan baik, mengatur dan mengamankan bidang parkir. Urus parkir, sesuatu yang tak semudah dalam bayangan kita. Terlebih bila itu gratis.

Masih terekam dalam bayangan, di perbincangan-perbincangan sebelumnya, ketika acara hendak dilaksanakan. Kami tak menggunakan struktur kepanitiaan yang kaku, dimana di sana ada ketua panitia, wakil, sekretaris, bendahara, dan sebagainya. kami hanya menawarkan, "Teman-teman, silakan angkat bicara, siapa yang ingin menugaskan dirinya sendiri untuk ini dan itu?" Begitu kira-kira kurang lebihnya. Lalu, Erik Mergenk angkat tangan dan berkata, "Saya bersedia urus konsumsi." kemudian Ucok besar menawarkan dirinya untuk urus parkir. Begitu seterusnya. Teman-teman lain segera merapatkan diri, "Saya membantu si anu, saya bantu si ini.."

Mengenai uang.

Mula-mula kita iuran masing-masing lima ribu rupiah saja, demi mewujudkan acara bersama-sama. Namun rupanya kita ada donasi dari beberapa kawan, yang total keseluruhannya adalah 900.000 rupiah. Lalu kita tak jadi iuran, karena uang segitu sudah dirasa cukup. Bagi yang sudah terlanjur iuran, uang akan dikembalikan.

Benar saja, seluruh pengeluaran kita saat itu sebesar 798.500 rupiah, masih tersisa 101.500 rupiah. Sisa uang itu masih ada hingga catatan ini dituliskan.

Mengingat kembali.

Acara itu kita gelar selama dua hari saja, masing-masing dimulai sedari pukul empat sore hingga pukul sepuluh malam. Lewat jam sepuluh malam, teman-teman masih boleh nongkrong dan menghabiskan sisa kopi di Kedai Doeloe kalisat, namun tak ada musik. Sementara itu, teman-teman yang lain akan urus kebersihan kedai.

Teman-teman datang dan pergi. Bila tak sempat datang di hari pertama, mereka akan datang keesokan harinya. Bila jauh dan tak bisa hadir, mereka akan mengintipnya melalui blog dan jejaring sosial, dan atau minta dikirimi foto-foto melalui wasap.

Selama jalannya acara, ide-ide berdatangan, terlebih dari rekan-rekan yang berusia di atas 30 tahun. "Mengapa tak mengundang Pak Camat atau pihak Pemkab Jember? Kenapa tak cari sponsor besar? Di Kalisat kan banyak pihak yang bisa diserahi proposal?" Dan sederet gagasan lainnya. Kami tentu menghargai gagasan-gagasan mereka, penuh gairah dan cerdas. Ia diucapkan dengan tulus sekali.

Kami mengerti, Kalisat suka bikin even. Di setiap kali acara, seringkali besar, tak tanggung-tanggung. Ya, jarak Kalisat dengan pusat kota adalah 17 kilometer, tak terlalu jauh sebenarnya. Tapi Kalisat tak dilalui jalan antar kota --selain keretaapi tentunya--, menjadi wajar bila masyarakatnya suka memproduksi hiburan sendiri. Namun 'Kalisat Tempo Dulu' hanyalah acara kecil, dan kami hanya ingin minta diberi kesempatan untuk belajar mandiri, swadaya, dan belajar bergotongroyong. Sederhana. Dua atau tiga tahun lagi, atau lebih cepat dari itu, barangkali bila teman-teman akan mengagendakan acara itu dengan konsep yang besar, mungkin akan telah siap.

Adapun alasan mengapa acara tersebut dilaksanakan di sebuah kedai, hanyalah agar mempermudah kami. Jadi, sepintas ia terlihat seperti agenda kedai. Asal kami tertib jadwal, tak melebihi pukul sepuluh malam, kiranya semua baik-baik saja.

Banyak cerita manis tertinggal, ketika mengingat acara yang kita gelar kemarin, 16 dan 17 Januari 2016 di Kedai Doeloe Kalisat. Betapa warga sangat bermurah hati menyumbangkan konsumsi untuk kami, sedikit uang, pinjaman foto-foto dan pigura, dan sebagainya. Terima kasih, Kalisat selalu indah.

Tak terasa, sebentar lagi Kalisat Tempo Dulu II akan kembali digelar, di lokasi yang sama, dengan durasi jadwal yang sama. Ia direncanakan akan kami laksanakan pada 7 dan 8 Januari 2017. Mohon doanya, terima kasih.

Rabu, 07 Desember 2016

Notulensi Kalisat Tempo Dulu 2

Rabu, 07 Desember 2016
Oleh Zuhana AZ

Notulensi Kalisat Tempo Dulu: Ngobrol Perdana Persiapan Acara.

Kedai Doeloe Kalisat, 7 Desember 2016

Acara ngobrol-ngobrol ini berawal dari obrolan kecil teman-teman muda Kalisat perihal keinginan untuk berkumpul bersama membahas persiapan acara. Tidak ada undangan, karena hal tersebut sudah diposting oleh Irwan Chykarit Ucaucok, kemarin di wall group Sudut Kalisat Dokumenter. Siapa saja bisa berpartisipasi dan datang.


Kedai Doeloe Kalisat, 7 Desember 2016

Ngobrol santai dimulai pada pukul 16.15. Saya mencatat semua yang datang. Berikut nama yang hadir di ngobrol santai sore tadi : Yusrizal Novwaril Huda, Dae Donald II, Amin, Apex, Fg FransnAta, Dedi Supmerah, RZ Hakim, Kriss Kurniawan, Dodit, Rulli Putri Maulida, Eko, Rama, Cen Casper, Rendy. Adapun sebagai pengelola Kedai Doeloe, Ucok Kecil dan Vj Lie juga turut serta.

KESEPAKATAN BERSAMA

1. Kalisat Tempo Dulu dilaksanakan pada tanggal 7-8 Januari 2017 bertempat di Kedai Doeloe Kalisat. Acara berlangsung dari pukul 16.00-22.00.

2. Teknis Acara:

a. Pameran Foto bertema wajah pendidikan di Kalisat tempo dulu

b. Barang-barang antik, utamanya yang berhubungan dengan tema pameran foto

c. Lukis dan Sketsa on the spot (Dae, Fanggi)

d. Pemutaran video permainan tradisional beserta pameran beberapa permainan tradisiona (Dae dan Sudut Kalisat Kovifo)

e. Sablon on the spot (Dedi Supmerah)

f. Musik: Etno Musik (Ghuiral), Kopi Hitam, Rumah Seni Kalisat, lainnya masih dalam konfirmasi

g. Stand Perpus Kaget GPAN Jember. Selain itu, ada diskusi seputar dunia pendidikan di masa lampau dengan mendatangkan tokoh pendidikan di Kalisat. Juga info donasi buku untuk GPAN.

3. Mereka yang bersedia dan mengajukaan diri

a. Publikasi dan Dokumentasi acara selama dua hari akan bantu oleh teman-teman Sudut Kalisat Kovifo. Logo dan pamflet online: Dedi Supmerah

b. Team dekorasi ruangan dan artistik dkoordinir oleh Dae dan Dodit

c. Perlengkapan: Amin, Eko, Rama

d. Konsumsi : Ichen dan Rendy

e. Foto dan narasi untuk Pameran : RZ Hakim dan tim

f. Notulensi dan keuangan : Zuhana

g. Parkir dan keamanan : Apex, Randu, dan Ucok Besar

h. Novliansyah Pradana Putra dan Mat membantu Vj Lie dan Ucok Kecil di dapur Kedai Doeloe

i. MC: Ismi (dalam konfirmasi).

Bagi teman teman yangtadi tidak datang namun ingin turut serta berpartisipai bisa langsung merapat di koordinator seksi.

4. Sumber Pendanaan

Untuk masalah pendanaan acara, kesepakatannya adalah tetap memakai prinsip gotong royong dan mandiri. Untuk teman-teman di seputar wilayah Kalisat iurannya adalah sebesar Rp. 5000,-. Kami meminta diberi kesempatan untuk mandiri dan tidak menerima sponsor dari instansi, perusahaan, maupun tokoh politik. Namun kami tidak menutup kesempatan bagi teman teman di luar kota yang ingin berpartisipasi secara mandiri melalui rekening yang telah disepakati oleh teman-teman di :

Zuhana AZ - Bank Syariah Mandiri KK Universitas Muhammadiyah Jember. Dengan norek : 7061803518.

Mohon konfirmasi apabila sudah transfer.

5. Masuk dalam rangkaian acara, minimal 2 minggu sebelumnya akan diadakan workshop cukil. Untuk kepastian waktu dan lokasinya akan diinfokan segera di group Sudut Kalisat Dokumenter. Yang jelas lokasinya ada di seputaran Kalisat. Pematerinya adalah Mas Dedi Supmerah.

Demikian notulensi pertemuan sore tadi. Mungkin ada yang terlewat saya sampaikan silahkan ditambahkan oleh teman teman yang hadir tadi. Terima kasih.
Sudut Kalisat © 2014