Senin, 22 Desember 2014

Lokalisasi di Dekat Markas KNIL di Kalisat

Senin, 22 Desember 2014
Pada 13 Juli lalu, saya mendapat sebuah dongeng dari Ibu Sulasmini. Ia bercerita tentang keberadaan lokalisasi di Kalisat di masa kependudukan Belanda, tepatnya di dusun Ajung Oloh, Desa Ajung.

Kisah Bu Dulamin

Adalah seorang perempuan bernama Bu Dulamin, ia seorang pendatang yang menjadi germo di Kalisat. Losmen yang ia dirikan dimulai sejak zaman Jepang hingga Militer Belanda datang lagi, 1947 - 1949. Lokalisasi tersebut letaknya di tanah miring. Para pelanggan utamanya --di era Agresi Militer-- adalah para pasukan KNIL dan pasukan Cakra Madura.


Ilustrasi gambar dari npogeschiedenis

Jarak lokalisasi dengan markas KNIL hanya terpaut sekitar 300 meter saja. Di areal lokalisasi terdapat juga tempat perjudian. Paling marak adalah adu ayam.

"Saya kalau cari kayu bakar hingga mendekati rumah Bu Dulamin. Di sana banyak saya lihat perempuan-perempuan cantik. Ketika itu saya masih kecil sekali, sangat sulit mengingatnya."

Saat mengatakan itu, sepasang mata Ibu Sulasmini menerawang, mengingat-ingat masa kecilnya.

Setelah pihak Belanda tak lagi ada di Indonesia, losmen Bu Dulamin masih membuka praktek. Pelanggannya adalah orang-orang dusun. Tak lama kemudian, losmen ini hanya tinggal cerita.

Satu bulan sebelumnya, tepatnya pada 15 Juni 2014, ketika mengantar Marjolein jalan-jalan ke Rambipuji, saya mendapat kisah dari penduduk setempat. Namanya Mas Slamet. Dia bilang, "Dulu sebelum ada lokalisasi Besini di Puger, tempat prostitusi ya di sini ini, di Kaliputih-Rambipuji."

Di masa penjajahan Belanda, antara markas KNIL dengan lokalisasi memang seperti satu paket saja. Dimana-mana seperti itu.

Bagaimanapun, pelacuran merupakan fenomena sosial yang senantiasa hadir dan berkembang, terlebih di masa seperti itu. Ketika ketidak-adilan sosial terjadi dimana-mana. Ia tak pernah selesai dikupas, tak bisa dihapuskan dari lembar sejarah. Ia adalah juga sisi gelap kehidupan manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sudut Kalisat © 2014